ASWAJA

ASWAJA

Keutamaan Shalat Tarawih Setiap Malam Ramadhan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ



Dalam kitab Dzurratun Nashihin halaman 18-19 dijelaskan secara lengkap mengenai keutamaan salat Tarawih di setiap malam sepanjang bulan Ramadhan:

(Malam Ke- 1)

عَنْ عَلِىِّ بْنِ اَبِىْ طَالِبٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ اَنَّهُ قَالَ سُئِلَ النَّبِىُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَنْ فَضَائِلِ التَّرَاوِيْحِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ يَخْرُجُ الْمُؤْمِنُ مِنْ ذَنْبِهِ فِى اَوَّلِ لَيْلَةٍ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ

“Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa sesungguhnya beliau berkata: Nabi SAW pernah ditanya tentang keutamaan salat Tarawih di bulan Ramadlan. Maka Nabi menjawab: Pada malam pertama, dosa orang mukmin (yang melakukan tarawih) akan keluar kembali seperti ketika ibunya melahirkan ia ke dunia.”

(Malam Ke– 2)

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةِ يُغْفَرُ لَهُ وَلِأَبَوَيْهِ اِنْ كَانَا مُؤْمِنَيْنِ

“Pada malam kedua, orang yang sholat Tarawih akan diampuni dosanya serta dosa kedua orang tuanya jika keduanya mukmin.”

(Malam Ke– 3)

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ يُنَادِيْ مَلَكٌ مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ اِسْتَأْنِفِ الْعَمَلَ غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ

“Pada malam ketiga, malaikat di bawah Arasy berseru: mulailah melakukan amal kebaikan, maka Allah akan mengampuni dosamu yang telah lalu.”

(Malam Ke– 4)

وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ لَهُ مِنَ الْاَجْرِ مِثْلُ قِرَاءَةِ التَّوْرَاتِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالزَّبُوْرِ وَالْفُرْقَانِ

“Pada malam kempat, dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala seseorang yang membaca kitab Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.”

(Malam Ke– 5)

وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مِثْلَ مَنْ صَلَّى فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَ الْمَسْجِدِ الْمَدِيْنَةِ وَالْمَسْجِدِ الْاَقْصَى

“Pada malam kelima, Allah memberikan pahala seperti pahala seseorang yang salat diMasjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsho.”

(Malam Ke– 6)

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى ثَوَابَ مَنْ طَافَ بِالْبَيْتِ الْمَعْمُوْرِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ حَجَرٍ وَمَدْرٍ

“Pada malam keenam, Allah memberikan pahala seperti pahala malaikat yang tawaf diBaitul Makmur dan setiap batu dan tanahpun memintakan ampunan untuknya.”

(Malam Ke– 7)

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا اَدْرَكَ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَنَصَرَهُ عَلَى فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ

“Pada malam ketujuh, seakan-akan menemui zaman Nabi Musa AS dan menolongnya dari serangan Fir’aun dan Haman.”

(Malam Ke– 8)

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مَا اَعْطَى اِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ

“Pada malam kedelapan, Allah memberi anugerah sebagaimana anugerah yang telah diberikan kepada Nabi Ibrahim AS.”

(Malam Ke– 9)

وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ فَكَأَنَّمَا عَبَدَ اللهَ تَعَالَى عِبَادَةَ النَّبِىِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

“Pada malam kesembilan, seakan-akan beribadah kepada Allah sebagaimana ibadahnya para Nabi.”

(Malam Ke– 10)

وَفِى اللَّيْلَةِ الْعَاشِرَةِ يَرْزُقُهُ اللهُ تَعَالَى خَيْرَىِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Pada malam yang kesepuluh, Allah akan memberikan kebaikan yang lebih baik didunia maupun adi khirat.”

(Malam Ke– 11)

وَفِى اللَّيْلَةِ الْحَادِيَةَ عَشَرَةَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا كَيَوْمٍ وُلِدَ مِنْ بَطْنِ اُمِّهِ

“Pada malam kesebelas, kelak ia akan meninggal dunia seperti keadaan dimana ia baru dilahirkan dari perut ibunya.”

(Malam Ke– 12)

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةَ عَشَرَةَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَوَجْهُهُ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ

“Pada malam kedua belas, pada saat hari kiamat wajahnya bersinar bagaikan bulan dimalam purnama.”

(Malam Ke– 13)

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةَ عَشَرَةَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمْنًا مِنْ كُلِّ سُوْءٍ

“Pada malam ketiga belas, pada saat hari kiamat ia akan selamat dari segala macam keburukan.”

(Malam Ke– 14)

وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةَ عَشَرَةَ جَاءَتِ الْمَلَائِكَةُ يَشْهَدُوْنَ لَهُ اَنَّهُ قَدْ صَلَّى التَّرَاوِيْحَ فَلَا يُحَاسِبُهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Pada malam keempat belas, malaikat menjadi saksi bahwa ia melakukan sholat tarawih. Maka Allah tidak akan menghisabnya kelak di hari kiamat.”

(Malam Ke– 15)

وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةَ عَشَرَةَ تُصَلِّى عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ وَحَمَلَةُ الْعَرْشِ وَالْكُرْسِىِّ

“Pada malam kelima belas, para malaikat, malaikat penyangga Arasy dan para malaikat penjaga kursi kerajaan langit akan memintakan ampunan untuknya.”

(Malam Ke– 16)

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةَ عَشَرَةَ كَتَبَ اللهُ لَهُ بَرَاءَةَ النَّجَاةِ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةَ الدُّخُوْلِ مِنَ الْجَنَّةِ

“Pada malam keenam belas, Allah mencatat kebebasan selamat dari neraka dan kebebasan masuk surga baginya.”

(Malam Ke– 17)

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةَ عَشَرَةَ يُعْطَى مِثْلَ ثَوَابَ الْاَنْبِيَاءِ

“Pada malam ketujuh belas, akan diberi pahala sebagaimana pahala para Nabi.”

(Malam Ke– 18)

وَفىِ اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةَ عَشَرَةَ نَادَى مَلَكٌ يَاعَبْدَ اللهِ اَنَّ اللهَ رَضِىَ عَنْكَ وَعَنْ وَالِدَيْكَ

“Pada malam kedelapan belas, malaikat berkata: wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah meridloimu dan kedua orang tuamu.”

(Malam Ke– 19)

وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةَ عَشَرَةَ يَرْفَعُ اللهُ دَرَجَاتَهُ فِى الْفِرْدَوْسِ

“Pada malam kesembilan belas, Allah akan mengangkat derajatnya di surga Firdaus.”

(Malam Ke– 20)

وَفِى اللَّيْلَةِ الْعِشْرِيْنَ يُعْطَى ثَوَابَ الشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ

“Pada malam kedua puluh, akan diberi pahala seperti pahala orang yang mati syahid dan orang-orang salih.”

(Malam Ke– 21)

وَفِى اللَّيْلَةِ الْحَادِيَةِ وَالْعِشْرِيْنَ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ مِنَ النُّوْرِ

“Pada malam kedua puluh satu, Allah akan membangun rumah di surga yang terbuat dari cahaya untuknya.”

(Malam Ke– 22)

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةِ وَالْعِشْرِيْنَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمِنًا مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ

“Pada malam kedua puluh dua, jika hari kiamat tiba maka ia akan selamat dari segala macam kesusahan dan kebingungan.”

(Malam Ke– 23)

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ وَالْعِشْرِيْنَ بَنَى اللهُ لَهُ مَدِيْنَةً فِى الْجَنَّةِ

“Pada malam kedua puluh tiga, Allah akan membangun kota di dalam surga untuknya.”

(Malam Ke– 24)

وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ وَالْعِشْرِيْنَ كَانَ لَهُ اَرْبَعٌ وَعِشْرُوْنَ دَعْوَةً مُسْتَجَابَةً

“Pada malam kedua puluh empat, akan memperoleh dua puluh empat doa yang mustajab.”

(Malam Ke– 25)

وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ وَالْعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ عَذَابَ الْقَبْرِ

“Pada malam kedua puluh lima, Allah akan menghilangkan siksa kubur darinya.”

(Malam Ke– 26)

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ ثَوَابَهُ اَرْبَعِيْنَ عَامًا

“Pada malam kedua puluh enam, Allah akan meningkatkan pahalanya selama empat puluh tahun.”

(Malam Ke– 27)

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ جَازَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَلَى الصِّرَاطِ كَاْلبَرْقِ اْلخَاظِفِ

“Pada malam kedua puluh tujuh, di hari kiyamat ia melewati jembatan Shirathal Mustaqim secepat sambaran kilat.”

(Malam Ke– 28)

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ اَلْفَ دَرَجَةٍ فِى اْلجَنَّةِ

“Pada malam kedua puluh delapan, Allah akan mengangkat seribu derajat baginya di surga.”

(Malam Ke– 29)

وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ أَعْطَاهُ اللهُ ثَوَابَ اَلْفِ حَجَّةٍ مَقْبُوْلَةٍ

“Pada malam kedua puluh sembilan, Allah akan memberikan pahala seribu ibadah haji yang diterima.”

(Malam Ke– 30)

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّلاَثِيْنَ يَقُوْلُ اللهُ  يَاعَبْدِى كُلْ مِنْ ثِمَارِ اْلجَنَّةِ وَاغْتَسِلْ مِنْ مَاءِ السَّلْسَبِيْلِ وَاشْرَبْ مِنَ اْلكَوْثَرِ اَنَارَبُّكَ وَاَنْتَ عَبْدِى

“Pada malam ketiga puluh, Allah berkata: Makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air Salsabil, dan minumlah di telaga Kautsar. Sesungguhnya aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hambaku.”
والله أعلم بالصواب

Posting Komentar

0 Komentar